Minum kopi sering kali diikuti dengan dorongan untuk buang air besar. Fenomena ini sangat umum dirasakan jutaan penikmat kopi. Berikut penjelasan ilmiahnya:
- Stimulasi Gerakan Usus (Peristaltik)
Kopi, baik berkafein maupun tanpa kafein, mengandung zat asam seperti klorogenat dan asam asetat yang mampu merangsang otot-otot di saluran pencernaan—terutama usus besar. Kontraksi ini dikenal sebagai gerakan peristaltik yang membantu menggerakkan isi usus, dan penelitian menunjukkan efek ini bisa aktif hanya dalam 4 menit setelah minuman masuk.
- Peningkatan Hormon Gastrin
Kopi merangsang pelepasan hormon gastrin, yang berperan dalam meningkatkan gerakan lambung dan usus besar. Menariknya, hormon ini meningkat hingga 2,3 kali setelah konsumsi kopi berkafein, dan 1,7 kali pada kopi tanpa kafein.
- Aktivasi Hormon Kolesistokinin
Selain gastrin, kopi juga memicu hormon kolesistokinin (CCK), yang meningkatkan produksi empedu dan enzim pencernaan. Kombinasi hormon ini mempercepat proses pencernaan dan memperkuat gerakan usus.
- Peran Asam dan Zat Lainnya
Analisis menunjukkan lebih dari sekadar kafein, zat seperti flavonoid dan tanin juga dapat mengaktifkan respons pencernaan. Beberapa orang merasakan BAB setelah mengonsumsi kopi tanpa kafein pun.
- Efek Susu dan Gula
Penambahan susu atau krimer dalam kopi bisa meningkatkan kemungkinan seseorang BAB. Hal ini disebabkan karena laktosa, terutama pada individu intoleran, dapat memicu gejala gastro-intestinal seperti diare.
Kapan dan Siapa yang Paling Berisiko?
- Sekitar 30% orang mengalami dorongan BAB dalam 20 menit setelah kopi.
- Reaksi dapat berbeda tergantung pada jenis kopi, tingkat kafein, dan kondisi individu seperti intoleransi laktosa.
Efek Kafein pada Kopi & Sistem Pencernaan
Efek kafein pada kopi tidak hanya meningkatkan kewaspadaan dan energi, tetapi juga mengaktifkan sistem pencernaan melalui:
- Hormon gastrin & CCK → mempercepat gerakan saluran cerna.
- Asam dan flavonoid → meningkatkan kontraksi usus.
- Pergerakan cepat usus besar → memicu refleks untuk BAB pagi.
Ini menegaskan bahwa efek kafein pada kopi bukan sekadar soal energi, tapi juga memengaruhi pencernaan dan memungkinkan banyak orang merasakan sensasi ini setelah minum kopi.
Tips Mengelola Efek Samping ini
- Pantau reaksi tubuh saat konsumsi kopi—terutama yang ditambah susu atau krimer.
- Minum cukup air untuk menjaga hidrasi dan kelancaran BAB.
- Pilih kopi hitam atau tanpa laktosa jika sensitif terhadap susu.
- Atur waktu konsumsi kopi, terutama jika Anda ingin menghindari momen mendesak di pagi hari.
Nikmati Kesegaran Tanpa Khawatir
Untuk kamu yang ingin tetap menikmati kopi berkualitas tanpa repot, Kopi Drip Bag Lokita & Co adalah pilihan ideal.
Dengan kemasan praktis, tidak perlu susu atau krimer tambahan, efek BAB tetap ringan, kontrol penuh di tangan, dan tetap dapat pengalaman kopi nikmat kapan saja.
Temukan varian kopi premium Lokita, yang dibuat dari biji pilihan dan mudah diseduh di mana pun. Yuk, nikmati kopi tanpa khawatir dengan Drip Bag Lokita & Co! Pesan Kopi Lokita&Co Sekarang!