Jika Anda penggemar kopi, pasti sudah tidak asing dengan kopi arabika. Jenis kopi ini terkenal dengan cita rasanya yang halus, tingkat keasaman yang lebih tinggi, serta menjadi salah satu varietas kopi paling populer di dunia. Tak heran jika kopi arabika sering digunakan dalam berbagai produk kopi premium dan specialty coffee.
Dalam artikel ini, Lokita akan mengulas secara mendalam tentang kopi arabika, mulai dari sejarahnya, perbedaannya dengan jenis kopi lainnya, hingga karakteristik unik yang membuatnya begitu diminati. Yuk, simak selengkapnya!
Sejarah dan Asal-Usul Kopi Arabika
Arabika berasal dari kata 'Arab', karena kopi ini pertama kali dibudidayakan di Semenanjung Arab. Namun, asal mula kopi arabika sebenarnya berasal dari Ethiopia, tempat tanaman kopi pertama kali ditemukan. Sejak abad ke-7, kopi arabika mulai diperkenalkan di Semenanjung Arab dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia berkat perdagangan internasional.
Di Indonesia, kopi arabika mulai ditanam oleh kolonial Belanda pada abad ke-17. Seiring waktu, kopi ini berkembang pesat di berbagai daerah seperti Aceh, Toraja, Bali, dan Jawa, yang memiliki kondisi iklim ideal untuk budidaya kopi arabika.
Karakteristik Biji Kopi Arabika
Biji kopi arabika memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, termasuk robusta. Selain itu, bentuknya lonjong dengan lekukan bergelombang di tengahnya, yang menjadi ciri khas kopi arabika.
Tanaman kopi arabika lebih rentan terhadap hama dan penyakit, sehingga memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan dengan robusta. Kopi ini tumbuh optimal di daerah dataran tinggi dengan suhu yang lebih sejuk, yang turut berkontribusi terhadap kompleksitas rasanya.
Dari segi rasa, kopi arabika memiliki profil yang lebih kaya dengan perpaduan rasa asam, manis, dan sedikit pahit yang seimbang. Aromanya pun lebih kompleks, sering kali memiliki sentuhan floral, buah-buahan, atau kacang-kacangan, tergantung pada metode pengolahan dan wilayah tumbuhnya.
Kopi Arabika dalam Berbagai Sajian Kopi
Kehalusan dan kompleksitas rasa kopi arabika menjadikannya pilihan utama dalam berbagai varian kopi premium. Selain digunakan untuk espresso, kopi ini juga sangat cocok untuk metode seduh manual seperti pour-over, V60, French press, hingga AeroPress, yang dapat menonjolkan keunikan rasa dan aroma khas kopi arabika.
Kandungan gula alami yang lebih tinggi dalam kopi arabika membuatnya tetap nikmat dinikmati tanpa tambahan pemanis. Namun, kopi ini juga sering dipadukan dengan susu atau sirup rasa untuk menciptakan variasi rasa yang lebih beragam.
Informasi Umum tentang Kopi Arabika
Kandungan kafein: Lebih rendah dibandingkan robusta, membuatnya lebih ramah bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
Rasa: Lebih halus, sedikit asam, dengan variasi aroma yang kaya.
Ketinggian tumbuh: Ideal pada ketinggian 800-2.200 meter di atas permukaan laut.
Asal utama: Ethiopia, tetapi kini ditanam di berbagai negara seperti Brasil, Kolombia, Indonesia, dan Yaman.
Penggunaan utama: Specialty coffee, espresso, dan metode seduh manual.
Perpaduan Kopi Arabika dan Robusta

Banyak penikmat kopi juga mengombinasikan kopi arabika dengan robusta dalam satu sajian. Kombinasi ini bertujuan untuk mendapatkan keseimbangan rasa antara keasaman khas arabika dan kekuatan serta kepahitan dari robusta. Perpaduan ini menghasilkan cita rasa kopi yang lebih seimbang, kompleks, dan sesuai dengan preferensi masing-masing penikmat kopi.
Bagi Anda yang ingin menikmati perpaduan sempurna antara kopi arabika dan robusta, Lokibrew dari Lokita & Co adalah pilihan yang tepat. Kopi drip ini menghadirkan kombinasi rasa yang seimbang antara keasaman khas arabika dan kekuatan robusta, menciptakan pengalaman minum kopi yang lebih kaya dan kompleks. Cobalah Lokibrew dan temukan kenikmatan kopi yang sesungguhnya!